Rabu, 11 Januari 2017

Apologi seorang “Takfiri”

Tanggapan Untuk Dendy Raditya Atmosuwito


"A theory gains in strength as it attracts the masses” – Karl Marx, sebagaimana disadur oleh N. Bukharin

APABILA kita berpegang pada mantra Marxis di atas, maka observasi akan kondisi objektif seakan membenarkan keberpihakan sejarah pada gerakan Islam. Islam Politik, yang mendapat hembusan angin segar pada aksi di tanggal 4 November dan 2 Desember kemarin, jelas-jelas membuktikan kesaktian agama dalam memobilisasi massa yang (konon) jumlahnya mencapai 7 juta orang. Terlebih lagi, ‘sukses’ kedua aksi tersebut seakan menampik dugaan perpecahan dan fenomena “Takfiri” di antara umat Muslim sendiri. Terlepas dari tercapainya tujuan aksi, kesatuan dan kemampuan gerakan Islam dalam mengorganisir cukup membuat keder mereka yang sama-sama menghendaki perubahan.

Selasa, 10 Januari 2017

Kiri Takfiri

AKSI Bela Islam Super Damai tanggal 2 Desember 2016 kemarin, atau yang lebih populer disebut dengan aksi 212, punya dimensi menarik bagi saya. Aksi yang menuntut proses hukum kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk terus dilanjutkan dan diproses tanpa perlakuan khusus itu, bagi saya pribadi, telah mematahkan anggapan banyak orang bahwa umat Islam di Indonesia tidak dapat mengorganisir diri secara masif. Memang aksi tersebut tidak didukung oleh semua elemen umat Islam di Indonesia dan motif peserta aksi pun belum pasti semua sama, tetapi melihat jumlah peserta aksi dan jalannya aksi 212 kemarin, saya haqqul yaqin orang-orang yang selama ini beranggapan bahwa umat Islam di Indonesia tidak dapat diorganisir secara masif karena perbedaan pandangan di antara umat Islam sendiri pasti gigit jari.

Dipenjara Karena Mengunjungi Situs Pro ISIS

Seorang pria Prancis telah dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena berulang kali mengunjungi website yang mendukung kelompok teror ISIS. Meskipun berulang kali mengunjungi situs pro ISIS tersebut, polisi Prancis menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa orang tersebut merencanakan serangan teror. Pria tersebut mengatakan bahwa ia mengunjungi situs pro ISIS untuk membantunya memahami perbedaan antara Islam yang sebenarnya dengan Islam yang palsu.

Kini Jadwal Umat Islam Beraksi, yang ‘Kiri’ Kapan Konser?

Beware the crack! (anonim)

Dan, retakan (kecil) itu pada akhirnya keluar dari lidah api Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ucapan Al-Maidah itu adalah retakan kecil yang melahirkan mobilisasi massa jutaan orang di Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Bahkan, aksi massa itu hadir secara serial.

Gol Yang Dicetak Boaz

GOL.

Eksekusi penalti sukses. Indonesia unggul 2-1. Lalu Boaz Salossa berlari ke arah tribun di mana presiden Jokowi duduk. Dengan gaya mirip Balotelli, ia membuka seragam dan memamerkan kaos bertuliskan ‘Free West Papua!’.

Senin, 09 Januari 2017

6 Kemajuan Pendidikan Kuba Di Bawah Fidel Castro

Esensi dari sosialisme adalah pembangunan manusia: setiap orang bisa mendapatkan segala hal yang diperlukan untuk mengembangkan dirinya. Dan pendidikan merupakan salah satu kunci untuk pembangunan manusia, selain pangan, sandang, perumahan dan kesehatan.

Menuju Bela Islam Yang Hakiki

Aksi “Bela Islam” sudah sampai pada jilidnya yang ketiga. Aksi yang mulanya bertujuan menuntut penyelesaian kasus hukum penistaan agama, yang diduga dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kini bergeser lebih jauh berisi tuntutan pemenjaraan atas Ahok yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.[1]

7 Cara Konyol CIA Membunuh Fidel Castro

Fidel Castro, pemimpin revolusi Kuba, merupakan musuh abadi imperialisme Amerika Serikat (AS). Ia berhasil memerdekakan sebuah negeri kecil di Kepulauan Karibia yang jaraknya hanya 300-an kilometer dari Miami.

Aksi Bela Islam: Antara Bela Agama dan Bela Oligarki

HARI itu, 2 Desember 2016, merupakanAksi Bela Islam’ gelombang kedua. Aksi massa ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya pada 4 November 2016, yang menyuarakan pengusutan dugaan penistaan agama oleh Ahok. Harus diakui, berdasarkan jumlah mobilisasi massa, aksi yang digalang oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) dan dikomandoi oleh FPI pada 4 November lalu, merupakan aksi massa terbesar pasca tumbangnya Orde Baru. Jauh lebih besar ketimbang massa pembela Gus Dur diujung kejatuhannya.

Fidel

Pada awalnya adalah bagaimana manusia melihat dunia.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...