Jumat, 28 November 2014

Haruskah Anda Memata-matai Kegiatan Anak?

Harus diakui, anak-anak kini tidak bisa lagi dijauhkan dari internet dengan berbagai alasan yang mengada-ada. Mengatakan internet berbahaya tanpa suatu penjelasan yang bisa mereka pahami sama saja membuka pintu bagi mereka untuk mengakses internet secara diam-diam yang mungkin akan lebih berisiko.


Orangtua kini dihadapkan kepada masalah pelik apakah membiarkan anak mengakses internet, memberikan perangkat tersambung internet atau apakah menutup sama sekali kemungkinan untuk itu. Bagi banyak orangtua yang peduli dengan keamanan anak, mungkin menutup pintu sama sekali adalah pilihan. Namun bagi anak, hal tersebut bukanlah suatu yang sulit untuk diakali, misalnya dengan pergi ke warnet. Untuk itu, ada baiknya orangtua bersikap lebih dewasa dengan memberikan izin kepada anak untuk mengakses internet.

Meskipun memberikan izin kepada anak untuk bisa mengakses internet orangtua tetap bisa memantau kegiatan anak di internet dan penggunaan perangkat tersambung internet seperti smartphone. Hal ini pun masih meninggalkan debat, apakah orangtua harus selalu memata-matai kegiatan anak mereka. Artinya setiap kegiatan anak, akan selalu ada orangtua di sana, misalnya di Facebook, di Twitter dan berbagai aplikasi yang harus mengikutsertakan atau seizin orangtua dalam menggunakannya.

Kegiatan mematai-matai apa yang dilakukan anak di internet atau apa yang mereka lakukan dengan smartphone mereka makin mudah dengan adanya berbagai aplikasi yang disediakan untuk itu.

Aplikasi TeenSafe misalnya bisa memonitor apa yang dilakukan anak pada smartphone mereka. Aplikasi ini bisa menghapus pesan, mengetahui lokasi anak, melihat apa yang dilihat anak melalui browser, dan memonitor kontak dan call logs. Demikian juga dengan aplikasi MobileSpy yang mampu melakukan hal yang lebih banyak seperti melihat SMS secara lengkap, memonitor aplikasi WhatsApp dan iMessage, mengetahui GPS lokasi sesuka hati, memonitor Facebook dan Twitter, call logs dan situs yang dikunjungi, dan banyak lainnya.

Tentu saja kegiatan memata-matai apa yang dilakukan anak tersebut memiliki risiko tersendiri. Anak Anda merasa selalu dimata-matai dan mereka meskipun bisa mengakses internet, tetapi sangat terbatas. Hal ini kadang malah cenderung merugikan dan mendidik anak untuk takut mencoba sesuatu yang baru dan mengambil risiko yang sehat dari internet.

Untuk itu, ada baiknya orangtua mempertimbangkan bagaimana seharusnya anak dalam menggunakan internet. Mempraktikkan 7 cara digital parenting sangat disarankan agar anak memiliki rasa tanggung jawab dan bisa mendidik diri mereka sendiri serta mengambil risiko sehat dari kegiatan mereka di internet.

Sumber: Diolah dari The Telegraph

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...