Senin, 13 Oktober 2014

5 Tips Biasakan Anak Hargai Makanan

Kita semua ingin anak kita menyantap makanan sehat dan membuatnya menghargai makanan. Tampaknya, sebagai masyarakat, kita telah kehilangan konsep ini. Sebagai orangtua, menumbuhkan sikap anak yang menghargai dan mengenal makanan yang mereka makan perlu dilakukan.


Jika tidak, anak tidak akan tahu apakah makanan yang mereka konsumsi bergizi atau tidak, bahkan banyak yang menyisakan makanan di piringnya. Menghargai makanan yang kita makan adalah langkah pertama dalam menjembatani kesenjatangan antara makanan yang hanya 'enak rasanya' dengan makanan yang 'bergizi untuk tubuh'.

Berikut lima tips untuk membiasakan anak mengenal dan mengharai makanan mereka, dilansir dari Philly, Rabu.

1. Kenalkan makanan pada anak

Sulit untuk membuat anak menghargai apa yang mereka makan, sehingga dengan santainya ketika mereka tak suka pada satu makanan, mereka berkata, "buang makanan sampah itu, aku tidak mau, ma!" Sangat umum mendengarkan anak menolak makanan utuh mereka dan lebih suka dengan camilan, seperti coklat, es krim, atau permen.

Sebagai orangtua, Anda harus mempertimbangkan jenis makanan yang Anda sediakan untuk anak-anak Anda. Makanan segar adalah yang terbaik, tapi akan lebih baik jika Anda menerangkan asal makanan itu kepada anak Anda.

Ajarkan mereka bahwa susu yang mereka minum berasal dari sapi atau kambing. Jelaskan perbedaan makanan-makanan yang Anda sajikan di kotak makan siang mereka. Lakukan dengan cara-cara menyenangkan dan memancing anak mengajukan pertanyaan untuk meningkatkan pemahaman mereka.

2. Ajarkan anak budaya menanam

Beberapa orangtua cerdas akan mengajarkan anak mereka bercocok tanam. Misalnya, ajarkan anak mencoba menanam tomat, tauge, atau sayur chaisin yang relatif mudah dan berumur pendek. Tindakan sederhana ini adalah cara terbaik untuk mengajarkan anak mengapresiasi makanan mereka.

Sayur yang mereka makan harus ditanam dan dirawat dalam waktu yang lama. Anak Anda akan terhubung ke seluruh proses merawat tanamannya setiap hari. Mereka biasanya juga tak sabar menunggu tomat atau sayur mereka matang dan siap petik, bahkan dimakan langsung.

3. Ajak anak berbelanja

Memang, mengajak anak berbelanja ke pusat perbelanjaan, seperti hypermart, giant, atau hero akan sangat merepotkan, namun ada banyak hal positif yang diajarkan kepada anak. Sebagai permulaan, ajaklah mereka ke pusat sayuran atau ikan. Anda bisa mengajarkan anak Anda dari-mana makanan itu berasal. Itu akan membuatnya senang. Mintalah mereka untuk memilih sayur apa yang ingin mereka beli, atau ikan mana yang ingin mereka beli. Biasanya, mereka akan bersemangat untuk mencoba.

4. Ajak anak memasak

Hari ini, banyak sekali orangtua, khususnya ibu yang malas ke dapur. Mereka lebih suka membeli makanan instan untuk dihidangkan di meja makan. Dapur mereka seolah hanya menjadi gudang. Sesekali, ajaklah anak Anda ke dapur. Biarkan mereka menyaksikan Anda mengolah makanan. Jika mungkin, libatkan mereka, semisal untuk mengambilkan tomat di kulkas, atau sekadar menata sayur di piring.

Memasak makanan untuk keluarga Anda adalah cara bagus untuk mengontrol makanan yang dikonsumsi anak. Memasak dengan anggota keluarga juga cara yang mengagumkan untuk menghabiskan waktu bersama, belajar tentang bahan makanan dan rasa, serta mendorong eksperimentasi dengan makanan baru. Faktanya adalah anak-anak lebih intensif untuk mencoba makanan baru jika mereka terlibat dalam proses penyiapannya.

5. Ajarkan anak bercerita tentang makanan

Ketika Anda dan anak-anak menikmati makanan bersama, ajak mereka untuk menikmatinya sembari menggambarkan bagaimana tekstur dan rasa makanan yang mereka makan. Misalnya, tanyakan apa warna makanan yang ada di piring mereka. Jika ingin sedikit menggunakan metode bermain, tutup mata anak Anda dan minta mereka menebak makanan apa yang baru saja mereka cium atau sentuh.

Kapan terakhir kali Anda makan di meja makan bersama anak Anda? Kapan terakhir kali Anda berdiskusi soal makanan bersama anak Anda?

Jika keseluruhan tips ini sudah Anda coba, maka anak akan lebih fokus dan menghargai makanan mereka. Mereka akan menikmati setiap gigitan sayuran brokoli mereka. Mereka juga akan terimbau untuk mengolah makanan organik, misalnya dengan menanam sayuran sendiri di pekarangan.

Sumber: Republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...