Dalam tulisannya, “Jadi Kiri itu Mesti Move On” yang diterbitkan di Rumah Kiri, Kresna Herka Sasongko menganggap bahwa pembangunan partai bukanlah solusi untuk membangun “Gerakan Kiri Baru Indonesia” pasca reformasi.[1] Pasalnya, membangun partai di masa kini “bukan hanya klasik, tetapi juga utopis.”