Jumat, 31 Juli 2015

Liburan Lebaran

PERAYAAN Idul Fitri di Indonesia sangat khas. Berbeda dengan di Timur Tengah, di sini dikenal tradisi mudik. Asalnya dari kata udik, yang artinya kembali ke udik, dusun atau pelosok. Mudik atau pulang kampung adalah perjalanan warga yang tinggal di kota-kota besar, kembali ke kampung halaman. Itulah salah satu keistimewaan Islam Nusantara–ada saja yang menulis Islam NUsantara.

Kamis, 30 Juli 2015

Jiwo dan Tejo

Di desa, saya punya dua teman. Yang satu Jiwo namanya, lainnya Tejo. Nasib mereka berbeda. Posisi mereka tidak sama. Cara orang banyak memandang dan menilai mereka juga unik.

Rabu, 29 Juli 2015

Koran Pertama Berbahasa Jawa

Terbit ketika Surakarta menjadi salah satu pusat penyebaran pendidikan model Eropa di Jawa, Bramartani gagal bertahan karena minim pelanggan.

Selasa, 28 Juli 2015

Setahun 23 Bulan

Begitu seorang karyawan diterima, keluarganya dipanggil ke kantor untuk diberikan gaji tiga bulan pertama. Jumlah gaji yang diberikan dua kali lipat lebih banyak dibanding standar umum, sehingga sangat jauh di atas UMR.

Senin, 27 Juli 2015

EYD dan Amnesia Nasional

Pada tanggal 11 Agustus 1966, bertempat di Jakarta, pemerintah Indonesia, yang diwakili oleh Menteri Utama Bidang Politik/Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik, dan Malaysia, oleh Wakil PM/Menlu Malaysia Tun Abdul Rozak, menandatangani naskah pemulihan hubungan baik antara kedua negara.[i] Pada bulan yang sama, Lembaga Bahasa dan Kesusatraan (LBK) telah menyelesaikan tugas yang diembannya atas perintah Ketua Gabungan V Komando Operasi Tertinggi[ii] untuk menyelesaikan konsep ejaan yang akan diajukan pada Malaysia. Konsep ejaan yang telah diselesaikan oleh LBK dengan ketua panitia Anton M. Moeliono ini kemudian diajukan pada Malaysia dalam sebuah pertemuan yang diadakan pada 21-23 Juni 1967, di Kuala Lumpur, Malaysia. Sebagian besar konsep LBK diterima oleh Malaysia, yang saat itu memiliki empat sistem eja (Ejaan Wilkinson, Ejaan Za’baa, Ejaan Fajar Asia, dan Ejaan Kongres).[iii] Pada tanggal 17 Agustus tahun yang sama, Ejaan Baru Bahasa Indonesia sedianya akan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan waktu itu, Sarino Mangunpranoto. Namun karena berbagai alasan,[iv] ejaan satu-simbol-satu-bunyi itu, dengan berbagai perbaikan, baru diresmikan pada masa Menteri P dan K Mashuri SH pada tahun 1972, dengan nama baru: Ejaan yang Disempurnakan. Pada tahun 1968, setahun setelah Ejaan Baru diperkenalkan, Harimurti Kridalaksana, salah satu ahli bahasa yang terlibat dalam perumusannya, menulis sebuah esai pembelaan atas pentingnya perubahan ejaan dalam bahasa Indonesia, berjudul Latar Belakang Penyusunan Ejaan Baru.[v] Berikut saya paparkan secara singkat pembelaan “orang dalam” tersebut.

Minggu, 26 Juli 2015

Step by Step Bercerai dengan Facebook

Banyak pengguna yang memilih bercerai dengan Facebook akhirnya kembali menggunakan Facebook. Tentu saja hal ini tidaklah bagus. Untuk menghindari terjadinya hal ini kepada Anda, ada baiknya Anda menerapkan langkah-langkah yang terukur ketika hendak keluar atau tidak lagi menggunakan Facebook. Langkah demi langkah tersebut adalah sebagai berikut:

Sabtu, 25 Juli 2015

Kecepatan Provokasi Media Daring

DALAM sebuah konflik, kebenaran adalah korban pertama. Demikian dijelaskan Philip Knightley, wartawan penulis buku The First Casualty: A History of War, Correspondents and Propaganda (2000). Pangkalnya, pelbagai berita dan kabar burung, baik yang telah disensor maupun tidak, melesat lebih cepat daripada fakta yang sebenarnya terjadi, untuk memenuhi keingintahuan orang-orang di luar wilayah konflik.

Jumat, 24 Juli 2015

Memencet Remot Menetapkan Pilihan Hidup

…hei // kau yang di dalam kaca // tunjukkan padaku // isi dunia yang ku tak tahu // tolong // tolong // katakan segera…
Orang Dalam Kaca - God Bless

Kamis, 23 Juli 2015

Marx dan Tauladan Bagi Remaja

MENDENGAR nama Karl Marx, yang berkelebat dalam kepala kita adalah Partai Komunis Indonesia (PKI), yang digambarkan sebagai brutal dan biadab oleh Orde Baru Soeharto. Tulisan ini, tidak secara langsung, hendak meluruskan kesalah anggapan tersebut. Tapi lebih sebagai catatan pribadi saya selama bersentuhan dengan pemikiran Marx di masa remaja. Di suatu waktu jauh di belakang kita, di awal reformasi. Di mana berbagai gagasan dan pengetahuan tentang Marx dan Marxisme dimungkinkan kembali untuk dipelajari.

Rabu, 22 Juli 2015

Managemen Zam Zam

Kata Tuhan: “Kalau engkau bersyukur, akan kutambahi berlipat-lipat. Kalau engkau ingkar, ingatlah siksaanku sangat dahsyat”.

Selasa, 21 Juli 2015

Senin, 20 Juli 2015

RUU Penyiaran : Kembalikan Frekuensi ke Negara

"Kita boekan sahadja haroes menentang kapitalisme asing, tetapi haroes djoega menentang kapitalisme bangsa sendiri." (Soekano)

Minggu, 19 Juli 2015

Seribu Rupiah

Uang seribu rupiah, kalau kita pinjamkan tiga ratus rupiah, menjadi tinggal tujuh ratus rupiah.

Marxisme dan Peribahasa Hemat Pangkal Kaya

TULISAN kali ini tidak akan mengulas soal politik penghematan IMF dan Bank Dunia. Sebagai bagian dari proyek neoliberalisme, seperti para pembaca tahu betul, politik penghematan atau austerity merupakan salah satu syarat penalangan utang-utang jatuh tempo bagi negara-negara yang sedang krisis utang. Indonesia pun pernah dan masih mengalaminya.

Sabtu, 18 Juli 2015

Hidayah Penumpang Taksi

Kita para sopir taksi, dari berbagai perusahaan, berbagi wilayah. Demikianlah etika orang berusaha, serta demikianlah cara kita menjalankan amanat Tuhan untuk membagi alam dan dunia ini secara seadil mungkin.

Jumat, 17 Juli 2015

Penumpang Dari Gang

Kita para sopir taksi memiliki perhitungan tentang wilayah-wilayah tertentu pada jam-jam tertentu yang kira-kira banyak penumpang. Kita memilih lahan mencari nafkah berdasarkan perhitungan peta pasar penumpang.

Kamis, 16 Juli 2015

Melupakan Maaf dan Memaafkan Lupa

LIMA PULUH tahun silam, sekurang-kurangnya 1 juta orang tewas dan hilang di tangan militer Indonesia dan ormas-ormas sekutunya.

Rabu, 15 Juli 2015

Katakan TIDAK Kepada Penjajahan Ekonomi: Mengapa Kemenangan Yunani adalah Kemenangan Kita

“Adalah…perlu untuk mengingat kembali satu aksiom dari materialisme historis: bahwa perjuangan antarkelas di dunia ini pada akhirnya diselesaikan di ranah politis – bukannya ekonomi atau kebudayaan – dari masyarakat.” (Sejarawan Marxis Perry Anderson (1974) dalam Lineages of the Absolutist State, hal. 11).

Selasa, 14 Juli 2015

BPJS Kesehatan: Perlindungan Kesehatan atau Jasa Keuangan Negara?

PADA 25 November 2011, pemerintah mengesahkan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).[1] Dengan adanya UU BPJS,[2] pengelolaan program asuransi sosial yang sebelumnya tersebar, hendak ditata ulang dan disentralisasi di bawah BPJS.

Senin, 13 Juli 2015

Amba Ingin Pulang tapi Takut Jadi Komunis

Tak bisa dimungkiri, apa pun yang (dianggap) berbau peristiwa ’65, alias Gestok atau Gestapu (G30S/PKI), akan menjadi masalah yang seksi. Penyebabnya adalah adanya selubung ketabuan yang mirip jargon bahasa dangdut koplo, “bukak sithik jos!”, bukannya “bukak akeh jos!”. Dengan kata lain, menutupi sedikit dan membuka sedikit. Ketabuan justru membuat siapapun semakin berhasrat membicarakannya. Misalnya, di ranah sastra, puluhan karya yang mengungkit berbagai kejadian seputar 1965 serta serentetan kejadian terkait seperti penangkapan, pembantaian, dan penyingkiran struktural siapapun yang dianggap “PKI”, terus bermunculan. Semakin Orba secara struktural mencoba menutupi kejadian-kejadian pasca-Gestapu, semakin banyak penulis tergoda untuk menggalinya.

Minggu, 12 Juli 2015

Kebesaran Orang Kecil

Kebanyakan orang kecil adalah orang besar. Mereka bukan hanya berhati tabah, bermental baja dan berperasaan terlalu sabar, tapi juga berkemampuan hidup yang luar biasa.

Sabtu, 11 Juli 2015

Staf Khusus

Ada anak-anak kecil menjajakan makanan di perempatan jalan. Sebagian yang lainnya meminta-minta. Karena inisiatifnya sendiri atau dipekerjakan oleh orangtuanya, atau diorganisir oleh bos komunitasnya, sebagaimana juga yang mungkin terjadi pada para penyandang lepra yang dijadikan armada pengemis di berbagai tempat strategis kota-kota besar.

Jumat, 10 Juli 2015

Kenikmatan

Rasanya nikmat bukan main kalau karier kita sukses, pendapatan kita berlimpah, rumah dan saham kita bertebaran di mana-mana, kita jadi bos, kita punya kelebihan di atas banyak orang, mereka semua lebih rendah dari kita, semua orang menunduk dan tinggal kita perintah-perintah.

Kamis, 09 Juli 2015

Penipuan Berkedok Jurnalisme

Demi meraih klik, sebuah kantor berita menyiarkan berita-berita palsu. Jurnalisme dikorbankan.

Rabu, 08 Juli 2015

Hal Penting tentang Data yang Harus Diketahui

Banyak sekali pengguna internet yang menyamaratakan data. Semua data dianggap sebagai data pribadi (private data) padahal data yang ada di internet tidak hanya data pribadi, tetapi banyak jenisnya. Berikut ini beberapa jenis data yang wajib diketahui oleh pengguna internet.

Selasa, 07 Juli 2015

Bodoh

Karena saya tidak bisa membuat tangan dan kaki saya sendiri, karena saya tidak sanggup menciptakan kepala dan otak saya sendiri, karena bahkan saya tidak mampu memproduksi sehelai rambut alis atau sehelai rambut apapun lainnya, maka modal dan ekuipmen produksi yang saya pergunakan bukanlah benar-benar saham saya.

Senin, 06 Juli 2015

Media dan Korupsi

When our media is corrupt. When our academics are timid. When our history is filled with half-truths and lies. Our civilization will never be just. It will never reach the sky.

Minggu, 05 Juli 2015

Sabtu, 04 Juli 2015

Surat Cinta Buat Pahlawan Pertelevisian

Mendadak saya ingin mengomel seusai menonton penayangan perdana sinetron “Kisah Keluarga Parikin” di DAAI TV pada 1 April 2010. Tapi saya bingung harus mengomel ke mana. Jadi saya sebut saja nama-nama Anda, para tokoh dan lembaga yang merupakan pahlawan pertelevisian yang saya kagumi itu.

Jumat, 03 Juli 2015

Media Televisi: Hasil Studi Dampak yang Layak Direnungkan

Media berpengaruh positif dan negatif: bisa bermanfaat untuk pendidikan, mendorong kemajuan, atau mengungkapkan hal-hal yang sebelumnya tidak diketahui menjadi pengetahuan penting.

Kamis, 02 Juli 2015

Penjajah dan Yang Terjajah dalam Tayangan Televisi Indonesia

Adalah Gaul Bareng Bule (GBB) di Trans TV, sebuah tayangan yang khas masyarakat pasca-kolonial. Memang tayangan ini sudah berhenti diputar setidaknya sejak awal Desember lalu, namun masih penting untuk dibicarakan karena dua alasan. Pertama, cara pandang yang dipakai dalam tayangan ini jamak dipakai oleh tayangan-tayangan lain ketika mendudukkan kebudayaan pribumi dan Barat. Kedua, tayangan ini adalah contoh yang paling gamblang dan banal untuk mengamati gejala pasca-kolonial di televisi.

Rabu, 01 Juli 2015

Kehilangan Muka

Menurut orang bijak, kedewasaan adalah pengetahuan dan penerimaan terhadap kewajaran sosial, serta mengutamakannya di atas kewajaran pribadi.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...