Untuk bisa membuka jalan ke revolusi, kita harus membangun organisasi revolusioner dengan tradisi Bolshevik. Dengan disiplin yang ketat, kita harus menetapkan gol-gol kita yang dipandu dengan perspektif politik yang jelas. Ide-ide fundamental dan metode organisasi yang merujuk pada partainya Lenin dan Trotsky adalah fondasi dari mana kita akan membangun organisasi. Sebuah organisasi adalah seperti gedung yang tinggi, yang memerlukan sebuah blueprint yang detail dan fondasi yang kuat. Salah satu pilar dari fondasi tersebut adalah keuangan yang independen.
Tampilkan postingan dengan label Militan Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Militan Indonesia. Tampilkan semua postingan
Rabu, 10 Februari 2016
Membangun Kembali Metode Keuangan Revolusioner
Di dalam gerakan revolusioner, masalah keuangan adalah masalah politik, bukan masalah pembukuan semata. Tugas-tugas organisasi lahir dari perspektif politik, dan rencana keuangan lahir dari tugas-tugas organisasi yang harus kita emban. Tidak peduli seberapa gemilang perspektif dan ide kita, bila kita tidak memiliki sumber daya untuk mempraktikkannya maka ide-ide yang paling revolusioner pun hanya akan jadi obrolan sambil lalu di warung kopi. Oleh karena itu, setiap organisasi revolusioner, baik itu partai politik maupun serikat buruh, harus mempunyai sikap yang serius terhadap masalah keuangan.
Selasa, 09 Februari 2016
Reformisme, Revolusi dan Krisis Kapitalisme AS
Berikut adalah editorial dari majalah Socialist Appeal, seksi IMT (International Marxist Tendency) di Amerika Serikat.
Hari ini, tampaknya hampir setiap orang mengatakan bahwa ia adalah semacam sosialis. Situasinya sama sekali tidak demikian 15 tahun yang lalu ketika Socialist Appeal (Organisasi IMT di Amerika Serikat) baru saja dibentuk. Tentu saja bagi kebanyakan orang pengertian “sosialisme” mereka sangatlah jauh dari konsepsi revolusioner yang kami pegang. Walaupun demikian ini menandai perubahan besar di dalam kesadaran rakyat.
Hari ini, tampaknya hampir setiap orang mengatakan bahwa ia adalah semacam sosialis. Situasinya sama sekali tidak demikian 15 tahun yang lalu ketika Socialist Appeal (Organisasi IMT di Amerika Serikat) baru saja dibentuk. Tentu saja bagi kebanyakan orang pengertian “sosialisme” mereka sangatlah jauh dari konsepsi revolusioner yang kami pegang. Walaupun demikian ini menandai perubahan besar di dalam kesadaran rakyat.
Label:
IMT,
Militan Indonesia,
Socialist Appeal
Mematahkan Reformisme di dalam Gerakan Buruh
Pada akhir tahun lalu, rejim Jokowi-JK memenangkan pertempuran besar pertamanya melawan kelas buruh. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh SBY dicapai dengan begitu gemilangnya oleh Jokowi dalam tahun pertama masa jabatannya. Rejim ini berhasil memaksakan PP Pengupahan ke kaum buruh dan merontokkan mogok nasional pada 24-27 November kemarin. Kita bisa katakan bahwa untuk pertama kalinya sejak 2012 gerakan buruh mengalami kekalahannya yang paling telak. Apa yang menjadi sebab dari kekalahan ini? Apa yang harus kita lakukan? Inilah sejumlah pertanyaan yang akan kita coba kupas di sini, yang tujuannya bukan hanya sebagai catatan akhir tahun, tetapi terutama sebagai refleksi yang bisa membuka jalan baru bagi gerakan buruh ke depannya.
Langganan:
Postingan (Atom)