Selasa, 30 Juni 2015

Jendela di Sorga

Seandainya Allah berkenan memasukkan kita ke sorga, lantas suatu sore kita beristirahat, bermain gitar, bersenandung sambil memandang keluar jendela, dan tampak saudara-saudara kita sendiri yang kita kenal baik sedang meraung-raung disiksa di kubangan api neraka, rasanya tidak tega juga.

Senin, 29 Juni 2015

Keunggulan

Keunggulan kita atas orang lain tidak ditentukan oleh kenyataan bahwa kita lebih berkuasa, lebih pandai atau lebih kaya. Melainkan ditentukan oleh tingkat manfaat kita atas orang banyak.

Minggu, 28 Juni 2015

Ranjang 65 Juta Rupiah

Kita bisa dan boleh membeli ranjang dan kasur tidur seharga 65 juta rupiah. Tapi kita pilih yang harganya satu juta rupiah saja. Atau yang harganya seratus ribu rupiah saja. Bahkan ada teman kita yang memilih jauh lebih murah dari itu.

Jumat, 26 Juni 2015

Tegaan Hati

Kalau tiap hari kita bisa tenang mengunyah makanan yang satu paket harganya sama dengan gaji resmi pegawai negeri 4A misalnya.

Rabu, 24 Juni 2015

Di mana Bung Karno Lahir? Nusantara!

HANYA ibu kandung yang tahu persis di mana seseorang dilahirkan. Dalam spekulasi paling liar pun, bapak kandung bisa dikatakan tidak tahu persis di mana dan kapan anaknya lahir. Demikianlah dalam seluruh kontroversi tempat kelahiran Bung Karno; hanya ibunya yang tahu dan bisa memberikan kesaksian.

Minggu, 21 Juni 2015

Jumat, 19 Juni 2015

Antara Ada dan Tiada

Lima tahun lalu UGM menyumbang seorang bergelar guru besar untuk menjadi wakil presiden Republik ini. Dia dipilih karena tak punya ikatan dengan partai politik. Seorang budayawan terkemuka sampai harus membuat sejenis pidato kebudayaan untuk merayakan tokoh yang tak punya sangkut paut dengan partai politik tersebut, seolah itu adalah sebuah peristiwa politik dan kebudayaan yang penting.

Kamis, 18 Juni 2015

Nasikun dan Kampus Ndeso

Dulu UGM dijuluki sebagai “Kampus Ndeso”. Berbeda dengan anggapan umum, julukan tersebut sebenarnya bukan (hanya) bernada ejekan, yaitu bahwa mayoritas mahasiswa UGM berasal dari desa, atau UGM berlokasi di “desa”, tak seperti halnya UI atau ITB yang berada di kota metropolitan. Ya, Yogya di masa lalu memang adalah sebuah “kota yang ndeso”.

Rabu, 17 Juni 2015

Jokowi-JK Di Simpang Jalan: Trisakti Atau Neoliberal?

TIDAK bisa dipungkiri, menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) tahun 2014, neoliberalisme sebagai kebijakan ekonomi-politik makin digugat dan dianggap biang keterpurukan bangsa ini.

Selasa, 16 Juni 2015

Pak Dul: Miskin Harta Kaya Jiwa

ABDUL Syukur alias Pak Dul sontak menjadi buah bibir banyak pihak sejak foto dan profilnya diunggah Hilman Utomo di media sosial Facebook, ditulis dalam rubrik “Sosok” Harian Kompas 17 Mei 2015, ditayangkan stasiun televisi TV One 27 Mei 2015, serta diangkat dan diulas Mochtar Pabottingi dalam artikel di Harian Kompas 4 Juni 2015.

Senin, 15 Juni 2015

Dahlan Iskan dan Imperium Media

Jalan berliku Dahlan Iskan: dari jurnalis, konglomerat media, hingga tersangka pidana korupsi.

Minggu, 14 Juni 2015

Inilah 6 Kemajuan Penting Revolusi Venezuela Di Bidang Ekosob

Republik Bolivarian Venezuela, yang sudah satu setengah dekade terakhir menjalankan revolusinya, berhasil mencapai sukses besar dalam memajukan taraf hidup dan kehidupan sosial rakyatnya.

Sabtu, 13 Juni 2015

Alex

Ada tiga kisah cinta segi tiga pada masa saya remaja yang masih tertancap dalam benak hingga hari ini. Pertama, tentu saja adalah cinta segi tiga antara Arya Kamandanu, Mei Shin, dan Sakawuni, dalam serial drama radio “Tutur Tinular”. Kedua, adalah cinta segi tiga yang rumit dan menguras perasaan antara Kanji Nagao, Rika Akana, dan Satomi Sekiguchi, dalam serial televisi “Tokyo Love Story”. Dan ketiga, apa lagi kalau bukan cinta segi tiga antara Alex Komang, Devi Permatasari, dan Inneke Koesherawati.

Jumat, 12 Juni 2015

Kehormatan

Suatu kali Hasanain Juaini, waktu itu masih perantau Indonesia di Malaysia, bertemu dengan Anwar Ibrahim. Dia pun lantas menyampaikan kekagumannya pada keberhasilan Malaysia memproduksi Proton. Namun, Hasanain terkaget dengan respon Anwar.

Kamis, 11 Juni 2015

15 Fakta Tentang Kelahiran Pancasila

1 Juni 2015, Bangsa Indonesia memperingati 70 tahun kelahiran Pancasila. Dalam rentang waktu itu, Pancasila hadir sebagai pandangan hidup, dasar negara, dan sekaligus ideologi pemersatu bangsa ini.

Rabu, 10 Juni 2015

Waktu

Dulu di tahun 1980-an, grup musik qasidah tenar Nasida Ria menyanyikan lagu berjudul “Tahun 2000″. Selain tentu saja berisi ajakan iman dan taqwa, lirik lagu itu menggambarkan imajinasi tentang kondisi kehidupan pada dua dekade ke depan.

Senin, 08 Juni 2015

Prostitusi Online, Media, dan Hasrat Ingin Tahu

Kasus prostitusi online kembali mencuat, kali ini menjerat artis dan pejabat. Media kembali panen berita.

Minggu, 07 Juni 2015

Senyap dan Nasib Subsidi Salah Sasaran

Jika kita membaca kembali enam rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas terkait subsidi BBM, maka inti dari rekomendasi tersebut sebenarnya adalah hapus subsidi BBM melalui penghapusan Premium (RON 88). Usulan memberikan subsidi tetap kepada RON 92 (setara Pertamax), semisal Rp500 per liter, sesungguhnya cuma dagelan saja.

Sabtu, 06 Juni 2015

Faisal Basri dan Privatisasi!

Jika kita membaca buku-buku Faisal Basri yang terbit pasca-Reformasi, mulai dari “Perekonomian Indonesia: Tantangan dan Harapan bagi Kebangkitan Indonesia” (2002), hingga bukunya yang terakhir, “Lanskap Ekonomi Indonesia” (2009), ia cukup konsisten mengemukakan ideal bahwa solusi untuk mengatasi persoalan tata kelola BUMN adalah privatisasi. Hanya sebuah buku lamanya, “Perekonomian Indonesia Menjelang Abad XXI” (1995), yang juga jadi rujukan dalam banyak kelas Perekonomian Indonesia, yang belum banyak menyinggung soal BUMN.

Jumat, 05 Juni 2015

Negeri Pertanian yang Meremehkan Pertanian

PADA hari Senin, 18 Mei 2015, untuk merayakan ulang tahunnya ke-70, HS Dillon, PhD, seorang ahli ekonomi pertanian tamatan Cornell University, Amerika Serikat, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya membela kaum tani, membawakan sebuah orasi kebudayaan bertajuk “Kemiskinan-Kesenjangan: Perbuatan atau Pembiaran?” di Taman Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dihadiri ratusan orang dari segala lapis kaum terpelajar.

Kamis, 04 Juni 2015

Dikuasai Oleh Negara

Salah satu sebab lemahnya kontrol pemerintah terhadap sektor-sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak dimulai dari lemahnya penguasaan negara atas sektor-sektor tersebut. Dalam bidang migas, misalnya, Pertamina yang merupakan wakil pemerintah di sektor migas hanya menguasai 15 persen sekor hulu, sementara sisanya dikuasai oleh swasta, baik asing maupun domestik. Dengan tingkat penguasaan yang minim, negara jadi kehilangan kemampuan untuk mengatur dan mengontrol sektor bersangkutan, sebagaimana yang bisa kita lihat hari ini.

Rabu, 03 Juni 2015

Harga BBM dan Dongeng Marhen Dua Setengah Sen

Selasa, 18 November 2014, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengemukakan bahwa pemberian uang Rp200 ribu kepada 15,6 juta keluarga miskin sudah cukup untuk menutupi pelemahan daya beli mereka. Menurut Andrinof, angka inflasi yang dialami rakyat miskin mencapai 4,4 persen, atau Rp150 ribu per bulan. Tanpa ragu Menteri Andrinof menyampaikan bahwa dengan duit Rp200 ribu itu, “Kami bahkan memberikan lebih.” Terus terang saya terhenyak membaca pernyataan itu.

Selasa, 02 Juni 2015

Media dan Persekutuan Kaum Majikan

Pada 1921 organisasi itu lahir. Namanya “Ondernemersraad voor Nederlandsch-Indie”. Dalam terjemahan bahasa Indonesia yang digunakan masa itu, nama itu berarti “Dewan Majikan untuk Hindia Belanda”. Ya, organisasi ini adalah bentuk persekutuan kaum majikan. Meskipun didirikan di Belanda, anggotanya bukan hanya para kapitalis Belanda, namun para kapitalis besar Inggris, Amerika, Belgia, Jerman, Perancis, dan negara-negara Eropa lain. Persekutuan kaum majikan ini bukan hanya bisa mendikte pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, namun juga bisa mengatur pemerintah Negeri Belanda. Itu menunjukkan betapa besarnya kekuasaan para majikan ini.

Senin, 01 Juni 2015

Krisis Politik

APAKAH politik itu? Bagaimana politik dipahami? Mengajukan pertanyaan ini terasa berlebihan ketika sebagian besar dari kita telanjur terbiasa dengan pemahaman atau praktik yang kurang lebih standar dan mapan tentang politik, tanpa merasa perlu untuk meninjaunya kembali. Ketika bicara tentang politik, yang ada dibenak kita kurang-lebih: bagaimana pergulatan partai politik, politisi, DPR, pemerintah dalam proses pemenangan pemilu, legislasi undang-undang, perebutan jabatan-jabatan strategis, serta penguasaan sumber daya publik.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...