Minggu, 19 Juli 2015

Seribu Rupiah

Uang seribu rupiah, kalau kita pinjamkan tiga ratus rupiah, menjadi tinggal tujuh ratus rupiah.

Marxisme dan Peribahasa Hemat Pangkal Kaya

TULISAN kali ini tidak akan mengulas soal politik penghematan IMF dan Bank Dunia. Sebagai bagian dari proyek neoliberalisme, seperti para pembaca tahu betul, politik penghematan atau austerity merupakan salah satu syarat penalangan utang-utang jatuh tempo bagi negara-negara yang sedang krisis utang. Indonesia pun pernah dan masih mengalaminya.

Sabtu, 18 Juli 2015

Hidayah Penumpang Taksi

Kita para sopir taksi, dari berbagai perusahaan, berbagi wilayah. Demikianlah etika orang berusaha, serta demikianlah cara kita menjalankan amanat Tuhan untuk membagi alam dan dunia ini secara seadil mungkin.

Jumat, 17 Juli 2015

Penumpang Dari Gang

Kita para sopir taksi memiliki perhitungan tentang wilayah-wilayah tertentu pada jam-jam tertentu yang kira-kira banyak penumpang. Kita memilih lahan mencari nafkah berdasarkan perhitungan peta pasar penumpang.

Kamis, 16 Juli 2015

Melupakan Maaf dan Memaafkan Lupa

LIMA PULUH tahun silam, sekurang-kurangnya 1 juta orang tewas dan hilang di tangan militer Indonesia dan ormas-ormas sekutunya.

Rabu, 15 Juli 2015

Katakan TIDAK Kepada Penjajahan Ekonomi: Mengapa Kemenangan Yunani adalah Kemenangan Kita

“Adalah…perlu untuk mengingat kembali satu aksiom dari materialisme historis: bahwa perjuangan antarkelas di dunia ini pada akhirnya diselesaikan di ranah politis – bukannya ekonomi atau kebudayaan – dari masyarakat.” (Sejarawan Marxis Perry Anderson (1974) dalam Lineages of the Absolutist State, hal. 11).

Selasa, 14 Juli 2015

BPJS Kesehatan: Perlindungan Kesehatan atau Jasa Keuangan Negara?

PADA 25 November 2011, pemerintah mengesahkan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).[1] Dengan adanya UU BPJS,[2] pengelolaan program asuransi sosial yang sebelumnya tersebar, hendak ditata ulang dan disentralisasi di bawah BPJS.

Senin, 13 Juli 2015

Amba Ingin Pulang tapi Takut Jadi Komunis

Tak bisa dimungkiri, apa pun yang (dianggap) berbau peristiwa ’65, alias Gestok atau Gestapu (G30S/PKI), akan menjadi masalah yang seksi. Penyebabnya adalah adanya selubung ketabuan yang mirip jargon bahasa dangdut koplo, “bukak sithik jos!”, bukannya “bukak akeh jos!”. Dengan kata lain, menutupi sedikit dan membuka sedikit. Ketabuan justru membuat siapapun semakin berhasrat membicarakannya. Misalnya, di ranah sastra, puluhan karya yang mengungkit berbagai kejadian seputar 1965 serta serentetan kejadian terkait seperti penangkapan, pembantaian, dan penyingkiran struktural siapapun yang dianggap “PKI”, terus bermunculan. Semakin Orba secara struktural mencoba menutupi kejadian-kejadian pasca-Gestapu, semakin banyak penulis tergoda untuk menggalinya.

Minggu, 12 Juli 2015

Kebesaran Orang Kecil

Kebanyakan orang kecil adalah orang besar. Mereka bukan hanya berhati tabah, bermental baja dan berperasaan terlalu sabar, tapi juga berkemampuan hidup yang luar biasa.

Sabtu, 11 Juli 2015

Staf Khusus

Ada anak-anak kecil menjajakan makanan di perempatan jalan. Sebagian yang lainnya meminta-minta. Karena inisiatifnya sendiri atau dipekerjakan oleh orangtuanya, atau diorganisir oleh bos komunitasnya, sebagaimana juga yang mungkin terjadi pada para penyandang lepra yang dijadikan armada pengemis di berbagai tempat strategis kota-kota besar.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...