Rabu, 30 Desember 2015

Natal dan Teologi Cinta

Dulu saat masih remaja, saya (dan mungkin sebagian besar kita) dijejali dengan doktrin kebencian terhadap agama lain, terutama Kristen. Kalau melintasi gereja dan melihat orang-orang menghadiri upacara misa di dalamnya, dada kita terasa mangkel menahan gejolak benci, dendam, dan kehendak untuk menyerang.

Faktor Raam

Oleh: Ade Armando

Film Buruan Cium Gue (BCG) diprotes dan diminta ditarik dari peredaran. Sebagian pihak menganggap ini sebagai pertanda menguatnya konservatisme cara beragama di Indonesia. Memang, ada kesan bahwa keberatan datang terutama dari kalangan beragama. Yang datang ke LSF, mendatangi Kementerian Budaya dan Pariwisata, serta melakukan kampanye ''boikot BCG'' adalah Aa Gym bersama rombongan yang di dalamnya ada beberapa artis berjilbab. Begitu pula Majelis Ulama Indonesia, beberapa rohaniawan Kristen dan Katolik, bersuara.

Selasa, 29 Desember 2015

"Buruan Cium Gue" dan Kontroversinya

"Buruan Cium Gue" dan Kontroversinya
(Surat Terbuka buat Penandatangan Petisi Utan Kayu)

Dari: Farid Gaban
----------------------------
Pena News Service Syndicate

Sudah menjadi kebiasaan kita pada umumnya melupakan aspek substansial dari apa yang diperdebatkan. Salah satunya tentang kontroversi film "Buruan Cium Gue" yang diproduksi raja sinetron Raam Punjabi.

Orang Indonesia Boros Energi?

Salah satu argumen yang sering mengemuka dalam perdebatan subsidi BBM adalah bahwa harga BBM yang rendah cenderung membuat orang boros energi. Argumen ini mencakup alasan lingkungan: harga BBM rendah memicu pemborosan energi minyak (fosil) yang tak ramah lingkungan, sehingga memicu polusi dan global warming.

Kamis, 24 Desember 2015

Papua dalam Dua Nasionalisasi

1930-an. BOVEN Digoel, Papua, tiba-tiba kedatangan tamu tak diundang: ‘orang buangan’. Pemerintah kolonialisme Belanda yang gerah pada sejumlah aktivis politik dan aktivitas politik mereka yang dianggap berbahaya saat itu, akhirnya ‘merumahkan’ paksa para tokoh pergerakan nasional dari Batavia ini. Boven Digoel, belantara penuh wabah malaria itu, kini punya penghuni baru—selain binatang buas dan legenda yang menyelimutinya. Tapi hal ini tidak berlangsung lama: desakan dari berbagai pihak terhadap pemerintah Belanda akhirnya membuahkan hasil. Kebebasan. Tapi kebebasan (dan pembebasan), sebagaimana kita tahu, mesti bersyarat—meski tak langsung: frekuensi dari aktivitas pergerakan ‘nasional’ dibatasi.

Selamat Ulang Tahun Papua

Tidak ada yang lebih menyakitkan hari ini selain mengucapkan selamat ulang tahun kepada bangsa yang masih terjajah, diliputi kemiskinan, menghadapi perampasan tanah tanpa henti, pelanggaran HAM dan pembungkaman politik tanpa jeda hingga berita soal kematian anak-anak yang hingga kini belum jelas penyebabnya.

Rabu, 23 Desember 2015

Pilkada Langsung atau Demokrasi Langsung?

Demokrasi Yang Cacat

Sebelumnya dikeluhkan kualitas demokrasi di Indonesia masih buruk, sangat mahal, dan sering hanya menghasilkan kegaduhan politik. Dari segi frekuensi dan jadwal pelaksanaan, Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa dengan jumlah 34 provinsi dan 497 kabupaten/kota, berarti tiap tiga hari ada pilkadal yang diselenggarakan di Indonesia! Proses pemilihan kepala daerah dan presiden/DPR yang berdekatan dianggap menjenuhkan pemilih sehingga berdampak pada tingkat partisipasi. Dalam pemilu 2014 lalu misalnya, jumlah golongan putih (golput) mencapai 57 juta (29,8%).

Selasa, 22 Desember 2015

Berpuasa, Tapi Di Malam Harinya Mabuk-Mabukan

Tanya:
Assalamu’alaikum ustad, bagaimana hukumnya orang puasa tapi pada waktu malam harinya minum minuman beralkohol? Wassalam..

(Urip via Surel)

Selasa, 01 Desember 2015

Remaja yang Mandiri Lebih Tahan terhadap Konten Berbahaya

Tidak diragukan lagi bahwa kini sangat banyak remaja yang menggunakan internet. Internet kini menjadi bagian yang penting dan tempat yang mengasyikkan bagi remaja terutama karena tersedianya banyak layanan yang membuat mereka senang. Namun, tentu orangtua khawatir dengan aktivitas anak-anaknya di internet sehingga mereka pada usia tertentu perlu didampingi. Namun, mungkin orangtua perlu tidak terus-menerus mendampingi mereka. Mereka perlu diberikan kepercayaan untuk mengelola sendiri layanan yang mereka gunakan atau mandiri agar mereka bisa lebih tahan banting terhadap konten berbahaya.

Duo Srigala dan Hal-hal yang Menggantung

Belakangan ini, entah mengapa, semesta kerap mendekatkan saya dengan dangdut. Pertama, meski tak dangdut-dangdut amat jika dilihat dari analisis dangdut studies derajat manapun, saya terkejut bukan alang-kepalang ketika mendengar Ridho Rhoma punya lagu moving on. Selain karena saya pernah menghitung selama sehari lagu ini pernah diputar hingga 14 kali di salah satu stasiun radio, saya tak menyangka bahwa lagu ini dinyayikan Ridho Rhoma, anak Si Raja Dangdut. Saya terkejut sebab warna suara Ridho di lagu itu jelas tidak mencerminkan seorang pewaris brewok dan bulu dada trah Irama.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...