Belakangan ini, entah mengapa, semesta kerap mendekatkan saya dengan dangdut. Pertama, meski tak dangdut-dangdut amat jika dilihat dari analisis dangdut studies derajat manapun, saya terkejut bukan alang-kepalang ketika mendengar Ridho Rhoma punya lagu moving on. Selain karena saya pernah menghitung selama sehari lagu ini pernah diputar hingga 14 kali di salah satu stasiun radio, saya tak menyangka bahwa lagu ini dinyayikan Ridho Rhoma, anak Si Raja Dangdut. Saya terkejut sebab warna suara Ridho di lagu itu jelas tidak mencerminkan seorang pewaris brewok dan bulu dada trah Irama.
Selasa, 01 Desember 2015
Senin, 30 November 2015
Kemandirian Pulau-pulau
Harga bahan bakar minyak naik berlipat-lipat di kepulauan, termasuk di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, yang sedang saya kunjungi. Bahkan sebelum kenaikan terakhir, harga bensin di sini sudah lebih tinggi dari harga di daratan besar.
Minggu, 29 November 2015
Gie dan Gunung-gunung
Di puncak Gunung Semeru, dikepung dingin dan kabut yang magis, tubuhnya tergeletak. Tak bernyawa. Soe Hok Gie tewas menghirup gas beracun di ketinggian sunyi atap Pulau Jawa itu, 45 tahun lalu.
Jumat, 27 November 2015
Mengapa Anda Tidak Seharusnya Posting Foto Anak di Media Sosial?
Suka atau tidak suka, kenyataannya media sosial menjadi hal keseharian hampir sebagian besar pengguna internet. Revolusi smartphone menambah daya gebrak media sosial tersebut hingga terjangkau sampai ke pelosok. Sayangnya, kebanyakan pengguna hanya tahu membuat konten tanpa memikirkan akibat konten yang mereka buat, terutama terkait dengan foto anak di media sosial.
Perspektif Global terhadap Anonimitas Online
Anonimitas merupakan sebuah keseharian dalam interaksi online. Banyak sekali pengguna internet yang tidak mau membuka identitas asli mereka dengan berbagai alasan, terutama yang terkait dengan privasi dan keamanan. Namun demikian, anonimitas juga dituding sebagai sebab banyaknya hate speech di internet karena mereka yang bersembunyi di balik suatu identitas tertentu biasanya lebih merasa bebas untuk berkata atau berkomentar semau-maunya.
Cara yang Digunakan untuk Mengontrol Internet
Laporan Freedom House tentang Kebebasan di Internet tahun 2013 yang lalu mencatat beberapa alat atau cara yang paling sering digunakan untuk mengontol internet. Cara atau alat tersebut pada umumnya sudah banyak diketahui, namun tentu tetap perlu dijelaskan seperti berikut ini:
6 Jenis Hacker
Menurut perusahaan cyber security, setidaknya terdapat 6 jenis hacker yang dilihat dari latar belakang, lokasi, metode, motivasi dan target potensial. Keenam jenis hacker tersebut adalah sebagai berikut:
Geng Kejahatan Cyber Terorganisir Targetkan ATM Bank
Sudah bukan sesuatu yang aneh bila ATM bank merupakan sasaran empuk para pelaku kejahatan cyber terorganisir. Baru-baru ini polisi Rumania menangkap sedikitnya 25 orang anggota geng kejahatan terorganisir tersebut karena diduga terlibat penarikan uang palsu sebanyak 15 juta dollar.
Kamis, 26 November 2015
Hacker Serang Lebih dari 100 Lembaga Keuangan Seluruh Dunia
Bank-bank di Inggris diperkirakan telah kehilangan puluhan juta pound setelah sekelompok hacker yang berbasis di Rusia menghabiskan dua tahun terakhir mendalangi cybercrime terbesar yang pernah ditemukan. Sebanyak 650 juta pound diperkirakan telah hilang setelah kelompok hacker tersebut menggunakan virus komputer untuk menginfeksi jaringan di lebih dari 100 lembaga keuangan di seluruh dunia.
Lebih Memilih
Serasa ada yang tidak beres setiap kali saya membaca maupun mendengar frase “lebih memilih”. Entah siapa yang memulai pemakaian frase ini. Bentuk tersebut mungkin penyederhanaan dari frase “lebih suka memilih” (yang logis) menjadi “lebih memilih” (yang tidak logis). Boleh jadi itu penyederhanaan dari “lebih disukai, dan karena itu dipilih”, atau “dipilih karena disukai”. Ia kemudian tersebar luas lewat media massa, dibiasakan oleh banyak orang, sehingga tidak lagi disadari bahwa itu keliru.
Langganan:
Postingan (Atom)