Jika Anda menyaksikan teroris beraksi, apa yang sangat menonjol Anda kenali? Mungkin seseorang meneriakkan jihad. Tapi juga senjata, bukan? Yang terus bertahan di benak saya adalah Osama Bin Ladin berdiri di atas mobil Toyota membawa Kalashnikov.
Kamis, 11 Februari 2016
Rabu, 10 Februari 2016
[Dengan] Keuangan Revolusioner, Apa Yang Akan Kita Capai?
Untuk bisa membuka jalan ke revolusi, kita harus membangun organisasi revolusioner dengan tradisi Bolshevik. Dengan disiplin yang ketat, kita harus menetapkan gol-gol kita yang dipandu dengan perspektif politik yang jelas. Ide-ide fundamental dan metode organisasi yang merujuk pada partainya Lenin dan Trotsky adalah fondasi dari mana kita akan membangun organisasi. Sebuah organisasi adalah seperti gedung yang tinggi, yang memerlukan sebuah blueprint yang detail dan fondasi yang kuat. Salah satu pilar dari fondasi tersebut adalah keuangan yang independen.
Komersialisasi Air
Di Indonesia, khususnya Jakarta, air tidak mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Air mengalir ke tempat yang ada uangnya. Siapa yang berpunya, ia yang menikmati air dan sebentuk hak asasi manusia.
Membangun Kembali Metode Keuangan Revolusioner
Di dalam gerakan revolusioner, masalah keuangan adalah masalah politik, bukan masalah pembukuan semata. Tugas-tugas organisasi lahir dari perspektif politik, dan rencana keuangan lahir dari tugas-tugas organisasi yang harus kita emban. Tidak peduli seberapa gemilang perspektif dan ide kita, bila kita tidak memiliki sumber daya untuk mempraktikkannya maka ide-ide yang paling revolusioner pun hanya akan jadi obrolan sambil lalu di warung kopi. Oleh karena itu, setiap organisasi revolusioner, baik itu partai politik maupun serikat buruh, harus mempunyai sikap yang serius terhadap masalah keuangan.
Selasa, 09 Februari 2016
Pers Kita dan Jurnalisme Tanda Tanya
Sampai berapa jauh pers Indonesia akan memberitakan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin? Sampai kebenaran akan sangkaan atas Jessica terwujud atau sampai muncul kasus publik baru yang tidak kalah kontroversial?
Reformisme, Revolusi dan Krisis Kapitalisme AS
Berikut adalah editorial dari majalah Socialist Appeal, seksi IMT (International Marxist Tendency) di Amerika Serikat.
Hari ini, tampaknya hampir setiap orang mengatakan bahwa ia adalah semacam sosialis. Situasinya sama sekali tidak demikian 15 tahun yang lalu ketika Socialist Appeal (Organisasi IMT di Amerika Serikat) baru saja dibentuk. Tentu saja bagi kebanyakan orang pengertian “sosialisme” mereka sangatlah jauh dari konsepsi revolusioner yang kami pegang. Walaupun demikian ini menandai perubahan besar di dalam kesadaran rakyat.
Hari ini, tampaknya hampir setiap orang mengatakan bahwa ia adalah semacam sosialis. Situasinya sama sekali tidak demikian 15 tahun yang lalu ketika Socialist Appeal (Organisasi IMT di Amerika Serikat) baru saja dibentuk. Tentu saja bagi kebanyakan orang pengertian “sosialisme” mereka sangatlah jauh dari konsepsi revolusioner yang kami pegang. Walaupun demikian ini menandai perubahan besar di dalam kesadaran rakyat.
Label:
IMT,
Militan Indonesia,
Socialist Appeal
Risma, Angela Merkel, dan Budaya Patriarki
Budaya dan adat-istiadat penghuni bumi ini memang umumnya tidak menomorsatukan perempuan. Dari sekian ribu suku bangsa di dunia, secara antropologis biasanya mereka merupakan suatu komunitas yang patrilineal. Hanya beberapa suku bangsa dunia yang matrilineal, misalnya suku bangsa Minangkabau dan bangsa Rusia.
Mematahkan Reformisme di dalam Gerakan Buruh
Pada akhir tahun lalu, rejim Jokowi-JK memenangkan pertempuran besar pertamanya melawan kelas buruh. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh SBY dicapai dengan begitu gemilangnya oleh Jokowi dalam tahun pertama masa jabatannya. Rejim ini berhasil memaksakan PP Pengupahan ke kaum buruh dan merontokkan mogok nasional pada 24-27 November kemarin. Kita bisa katakan bahwa untuk pertama kalinya sejak 2012 gerakan buruh mengalami kekalahannya yang paling telak. Apa yang menjadi sebab dari kekalahan ini? Apa yang harus kita lakukan? Inilah sejumlah pertanyaan yang akan kita coba kupas di sini, yang tujuannya bukan hanya sebagai catatan akhir tahun, tetapi terutama sebagai refleksi yang bisa membuka jalan baru bagi gerakan buruh ke depannya.
17 Tahun Tragedi Semanggi
Aku masih ingat betul ketika pertama kali menjejakkan kaki di sebuah kampus yang berdiri kokoh di bilangan Sudirman. Saat itu yang ada di pikiranku hanya kuliah serius, mencari teman, dan bersenang-senang. Maklum, biaya kuliah di universitas swasta cukup memeras pikiran dan tenaga kedua orangtua. Aku diwanti-wanti untuk lulus tepat waktu, jadi sarjana, lalu bekerja. Namun, siapa sangka, sebuah peristiwa mengubah semua rencana dan cara pandangku pada sebuah realita.
Suatu Kisah dalam "Perburuan" Pramoedya Ananta Toer
[Untuk Ulang Tahun P.A.T yang Ke-91]
Dari Penjara Lahirlah Karya
Hanya sedikit karya sastra yang berkisah pada masa pendudukan Jepang. Dari yang sedikit itu, satu yang menonjol adalah Perburuan karya prosais terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer.
Langganan:
Postingan (Atom)