Selasa, 13 Oktober 2015

Surat untuk Samantha

Samantha,

Aku masih terkejut dengan hubungan kita. Dan percakapan terakhir kita memang cukup sulit. Kamu tahu, proses perpisahanku dengan Catherine tak akan sederhana. Apalagi, selama ini aku sengaja telah membuatnya terkatung-katung. Dan hubungan kita juga tak akan mudah. Padamulanya akan selalu begitu. Ini adalah irisan-irisan yang sulit. Dan omongan-omonganmu pagi itu membuatku kalang kabut.

Senin, 12 Oktober 2015

Entahlah

Sehabis sholat tadi, aku mengaji lagi. Ya, Tuhan, aku kemarin-kemarin menganggap-Mu tiada. Tepatnya, aku meniadakan-Mu. Aku memang tidak menjadi atheis kemarin, karena seseorang tak perlu menjadi atheis untuk meniadakan-Mu. Aku masih sholat kemarin-kemarin, tapi sholat juga tak menjamin keberadaan-Mu.

Saya Sarjana Beneran, Bukan Sarjana Abal-abal

Pada mulanya Mojok saya kira adalah situs yang lucu. Situs yang menghibur. Namun belakangan saya melihat Mojok semakin sok, semakin menghakimi, dan merasa paling benar. Puncaknya adalah ketika Mojok menaikkan tulisan tidak bermutu dari Azhar Irfansyah tentang sarjana abal-abal.

Minggu, 11 Oktober 2015

Kisah-kisah Mohammad Hatta yang Membuat Kita Tertawa

Kita punya pasangan dwitunggal abadi yang kelakuannya macam langit dan bumi. Pertama, Sukarno yang selalu tersenyum, bahkan tertawa terbahak-bahak dan flamboyan minta ampun. Kedua, Mohammad Hatta yang jarang senyum, sekalinya senyum tidak kelihatan gigi (sunah nabi), serta fobia perempuan.

Genjer

Genjer adalah tanaman rawa yang tumbuh liar di sekitar tanah persawahan, perairan dangkal atau rawa. Biasanya ditemukan tumbuh bersama-sama enceng gondok. Dapat hidup selama satu tahun dan berbunga sepanjang tahun. Dia termasuk salah satu tanaman hortikultura, yakni sejalan dengan fungsi tanaman genjer yang biasanya digunakan sebagai bahan membuat sayuran.

NU, Kretek dan Kedaulatan (Islam) Nusantara

Sebagian besar hasil penelitian tentang kretek jarang menghubungkannya dengan dunia santri (NU) dan Islam Nusantara. Sekilas nampak tak berhubungan, dan bahkan terkesan mengada-ada. Sulitnya menemukan benang merahnya karena minimnya penelitian yang mampu merangkai ketiga tema yaitu kretek, NU dan Islam Nusantara menjadi sebuah continuum diskursif.

Seribu Satu Cara Membina(sakan) Desa

(Catatan Diskusi “Perjalanan Panjang Memerdekakan Ekonomi Desa”)

“Pertanyaan tentang posisi Desa dalam bangunan ekonomi nasional adalah pertanyaan yang berulang-kali digulirkan sejak tahun 70-an.” Demikian Surya Saluang mengawali diskusi “Perjalanan Panjang Memerdekakan Ekonomi Desa” pada Sabtu 19 September 2015 di Kantor Desantara. Ia seolah mengingatkan bahwa kerusakan Desa yang hari ini nampak kasatmata sudah dimulai sejak lama.

Nenek Moyangku Seorang Backpacker

Siang yang panas pada 15 September 2015. Saya mengangkat tangan sebagai kode pada seorang lelaki berbadan gempal ketika memasuki sebuah simpang jalan di Kota Gorontalo. Lelaki itu bernama Dandhy Dwi Laksono. Di belakangnya, pria gondrong sebahu menyusul. Dia adalah Suparta Arz.

Ketika Bang Buyung Bertemu Tan Malaka

Bukan pengacara biasa. Dia adalah saksi sekaligus pelaku sejarah di republik ini.

Gestok dan Kehancuran Gerakan Perempuan

Gerwani mengajak perempuan melek politik dan aktif dalam pendidikan. Ditumpas ketika huru-hara ’65‒’66 bersama dengan satu generasi perempuan intelektual.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...