Industri televisi swasta tumbuh dalam kontradiksi. Tegangan antara institusi bisnis dan institusi sosial.
Senin, 31 Agustus 2015
Minggu, 30 Agustus 2015
Rutinitas Berita dan Sinisme Terhadap Buruh
Pemberitaan miring terhadap gerakan buruh makin marak di media massa. Ada apa dengan wartawan?
Sabtu, 29 Agustus 2015
Security of Tenure dalam Hak atas Perumahan yang Layak
PERUMAHAN layak bukan hanya kebutuhan pokok seseorang dan keluarganya, namun juga merupakan salah satu hak manusia yang paling dasar. Sayangnya, hal tersebut selalu diabaikan oleh negara dan aparat pemerintahan. Sepuluh tahun lalu, melalui UU No. 11/2005, Republik Indonesia telah meratifikasi Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Berdasarkan UU tersebut, Indonesia harus mematuhi seluruh ketentuan standar internasional hak asasi manusia serta berkewajiban menghormati, melindungi, dan mewujudkan secara bertahap (progresif) hak-setiap orang atas perumahan yang layak (right to adequate housing) dan dilarang melakukan penggusuran paksa (forced eviction) dengan alasan apa pun. Artinya, perwujudan hak atas perumahan yang layak juga bisa diklaim kepada negara.
Jumat, 28 Agustus 2015
Agustus dan Kekalahan Publik
Mulanya, TV di Indonesia muncul dengan semangat persatuan nasional. Apakah hal yang sama juga terjadi hari ini?
Kamis, 27 Agustus 2015
Kontribusi Untuk Kritik Ideologi dan Ekonomi-Politik Televisi (Bagian I)
Sebuah perenungan ulang atas problem-problem penyiaran Indonesia.
Rabu, 26 Agustus 2015
Masyarakat Pasca-Kolonial dan Pengelolaan TV ala Orba
Bagaimana pekerja media melihat TV? Sebagai bahan bacaan rasional, atau ritual?
Selasa, 25 Agustus 2015
Mempertanyakan Peran Pemantau Media
Reformasi 1998 memberi kita kebebasan pers. Tapi, untuk siapakah kebebasan pers?
Senin, 24 Agustus 2015
Membaca Media Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama
Meniti kisah Suara Muhammadiyah dan Duta Masyarakat, dua terbitan bersejarah milik Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Minggu, 23 Agustus 2015
Sensasi dan Kekerasan dalam "Pos Kota"
Dengan gaya jurnalisme yang meledak-ledak dan vulgar, Pos Kota menjadi salah satu pelopor jurnalisme kuning di Indonesia.
Sabtu, 22 Agustus 2015
Apakah Jurnalisme Masih Relevan?
Dengan semakin berkembangnya teknologi, arus informasi makin deras. Publik mesti cerdik memilah informasi untuk dicerap.
Langganan:
Postingan (Atom)