Senin, 08 Februari 2016

Marlo Sitompul, SH: Penantang Ahok Dari Kaum Miskin Kota

Pilkada DKI tinggal dua tahun lagi. Masing-masing calon sudah mulai unjuk gigi. Sebagian dari mereka adalah mantan penjabat dan pengusaha. Sudah lumrah. Dalam era demokrasi parlementer, uang menjadi salah satu kunci. Tapi ada satu yang berbeda sebagai salah satu penantang Ahok, yaitu Marlo Sitompul, SH. Marlo Sitompul saat ini menjadi Ketua SPRI, sebuah organisasi yang memperjuangkan kaum miskin perkotaan. Di DKI Jakarta organisasi ini sudah banyak dikenal karena sering membela kaum miskin kota dalam berbagai masalah, dari penggusuran sampai memperjuangkan pelayanan kesehatan bagi warga miskin. Siapakah Marlo Sitompul?

Karier politik Marlo sudah panjang. Ia berkenalan dengan politik ketika berkenalan dengan PRD (Partai Rakyat Demokratik) pada tahun 1999. Saat itu PRD berkantor di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur. Marlo yang saat itu hanyalah bocah yang sekolahnya sampai kelas 3 SD sering mengunjungi sekretariat PRD. Orangtuanya tak sanggup membiayai melanjutkan sekolah. Tak mengherankan kalau Marlo hanya sanggup sampai kelas 3 SD. Pekerjaan dari preman jalanan di seputaran Stasiun Jatinegara sampai kernet angkot sudah ia lalui. Kehidupan keras Ibu Kota adalah ibu keduanya. Digembleng dalam kondisi seperti itu membuat Marlo mempunyai karakter petarung dan tak mudah gepeng menghadapi tempaan masalah. Di PRD lah Marlo mengenal politik. Ketika PRD terlibat dalam Pemilu 99, Marlo terlibat membantu memasang spanduk, poster sampai ikut menyebarkan selebaran yang diproduksi oleh PRD. Pelan-pelan kesadaran politiknya mulai tumbuh.

Mendapat bimbingan politik dari PRD membuat Marlo memahami siapa saja bisa berpolitik termasuk dirinya yang berasal dari warga miskin. Selain belajar politik, di PRD Marlo juga belajar membaca dan menulis. Tokoh-tokoh PRD waktu itu seperti Faizol Reza dan Andi Arief dengan sabar mengajari Marlo baca tulis sampai mahir. Dari situlah Marlo bisa ikut ujian persamaan untuk mendapatkan ijazah SD. Semangat Marlo untuk menggapai pendidikan yang lebih tinggi tak pernah surut. Setelah mendapatkan ijazah SD, ia ikut kelas persamaan untuk SMP. Ia akhirnya lulus ujian persamaan SMP. Tak puas hanya mendapatkan tanda kelulusan SMP, Marlo melanjutkan kelas persamaan untuk SMA. Ia akhirnya lulus. Selepas lulus ujian persamaan SMA, ia masuk Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK). Dan pada bulan November 2015 lalu ia diwisuda menjadi sarjana hukum bersama Julia Perez dan wisudawan lainnya. Itulah buah kerja kerasnya dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, dari seorang bocah yang hanya sampai kelas 3 SD sampai mampu mendapatkan gelar Sarjana Hukum. Sebuah proses yang bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya.

Di PRD, Marlo memang sejak awal ditempatkan untuk menangani sektor kaum miskin kota. Sebagai orang yang dibesarkan di antara orang-orang miskin di ibu kota, Marlo tentu memahami seluk beluk kehidupan mereka. Tak mengherankan kalau ia kemudian menjadi Ketua Umum SRMI (Serikat Rakyat Miskin Indonesia), sebuah organisasi kaum miskin kota di bawah koordinasi PRD. Kiprah SRMI dengan pembelaannya terhadap orang-orang miksin yang ditindas oleh kekuasaan sudah banyak dilakukan. Saat ini SRMI berubah nama menjadi SPRI dengan Marlo masih menjabat sebagai Ketua Umumnya dan Dika Mohamad sebagai Sekretaris Jendralnya. Duet keduanya menjadikan SPRI yang memiliki cabang di berbagai kota di Indonesia dengan program-program organisasi yang semakin membumi. Pada Pilkada 2017 nanti, Marlo Sitompul akan maju sebagai kandidat Gubernur DKI dari jalur independen sebagai salah satu penantang Ahok. Kita tahu, Ahok merupakan Gubernur DKI yang banyak melakukan penggusuran terhadap kaum miskin kota. Yang belum lama terjadi adalah penggusaran secara kejam dan biadab terhadap warga Kampung Pulo. Sebagai pembela warga miskin di Jakarta sudah tepat kalau Marlo maju sebagai penantang Ahok yang telah banyak menginjak-injak harkat dan martabat warga Jakarta.

Tekad Marlo adalah menjadikan Jakarta berpihak pada kaum miskin. Seperti yang telah ia lakukan selama ini, Marlo akan berjuang bersama warga Jakarta untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan yang merata, tak hanya untuk orang-orang kaya semata.***

Sumber: Tikus Merah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...