Pemberedelan pers mahasiswa Lentera di Salatiga menyisakan banyak hal yang menarik untuk didiskusikan. Pertama tentang isu 1965 yang diangkat oleh Lentera. Kedua, tentang eksistensi pers mahasiswa itu sendiri. Ada banyak pemberedelan dan aksi kekerasan terhadap pers mahasiswa, terutama pasca 1998. Namun baru kali ini pemberedelan memicu respon yang demikian masif– setidaknya di media sosial.Terasa ironis memang jika melihat pers mahasiswa diperhatikan justru ketika ia diberedel. Sementara di hari-hari “normal”, kehadirannya hidup segan mati tak mau.
3 tahun lalu, saya menulis buku tentang pers mahasiswa. Buku ini diangkat dari skripsi saya di Jurusan Komunikasi UGM. Spesifiknya, buku ini adalah riset analisis isi berita-berita pers mahasiswa mengenai wacana komersialisasi pendidikan pasca-1998. Namun di bab 1-2, saya menulis konteks besar kondisi pers mahasiswa dan beberapa problem yang mengitarinya sampai saat ini. Masih relevan untuk meletakkan dimana sebenarnya posisi pers mahasiswa.
Buku tersebut saya unggah di blog. Teman-teman bebas mengunduh dan membagikannya. Salam pers mahasiswa!
Unduh Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan
Sumber: http://wisnuprasetya.net/2015/10/25/pers-mahasiswa-melawan-komersialisasi-pendidikan-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar