Ada kecenderungan terjadinya peningkatan serangan cyber di Indonesia beberapa waktu belakangan. Peningkatan tersebut mungkin dipicu oleh makin banyaknya pengguna internet dan kurang meleknya mereka terhadap ancaman kejahatan di internet. Untuk itulah, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam memerangi cybercrime yang saat ini jumlahnya sudah makin meningkat tersebut.
Ketua Umum Mastel Kristiono mengatakan untuk menjawab isu ini, perlu dilakukan identifikasi bagaimana kondisi saat ini dan apa yang perlu diperkuat. Upaya kolaboratif akan menghasilkan pendekatan yang efektif dan efisien.
Dia mengatakan saat ini, cyber crime menjadi hambatan terbesar dari penerapan Indonesia Broadband Plan. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Indonesia telah mengalami serangan cyber sebanyak 36,6 juta kali.
Beberapa serangan dapat berbentuk pemalsuan kartu kredit, pemalsuan identitas secara online dan serangan terhadap website. Ia menambahkan National Broadband and Cyber Security Symposium adalah momen yang paling tepat untuk membahas cara mengatasi isu tersebut.
Mastel sendiri telah menjalankan program 5 tahunan Indonesia Broadband Plan di tahun 2014, dan berhasil mendapat sambutan positif dari publik.
Untuk Indonesia Broadband Plan, pemerintah telah menginvestasikan Rp28 triliun dalam menyiapkan jaringan broadband hingga pelosok Indonesia dalam rangka penerapan sistem online e-Governance, e- Health, e-Education, e-Procurement, dan e-Logistics.
Diharapkan, bila sistem online ini terhubung akan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi yang memungkinkan perkembangan sektor industri nasional. Meskipun mendapat respon yang sangat positif, MASTEL mencatat penerapan Indonesia Broadband Plan bukanlah tanpa tantangan.
Menjadi terkoneksi secara digital, membuat Indonesia menjadi rentan terhadap serangan cybercrime. Selain itu, perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam mengadaptasi teknologi terkini merupakan isu yang saat ini tengah berkembang dan perlu diatasi.
Data yang didapat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa Indonesia adalah sumber serangan cybercrime terbesar di dunia selama triwulan ketiga tahun 2013, dengan 42.000 korban yang teridentifikasi per harinya.
Sumber: Internet Sehat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar