Kita tidak egois dalam mencintai Allah dan Rasulullah. Gamelan kita tabuh, gitar kita petik, biola kita gesek dan seruling kita tiup — agar memperindah pernyataan cinta kita kepada Allah dan Rasulullah.
Kenapa ketepung dangdut kita kutuk hanya karena ia dipakai untuk budaya maksiat? Salah apa ketepung itu? Apakah engkau mengutuk Abu Jahal beserta pedangnya juga?
Kalau perlu pakailah rumah Abu Jahal untuk shalat berjamaah.
Sumber: CakNun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar